PDIP Sindir Anies soal Green Race: Usai Babat Monas, Formula E Pakai Bambu

Dapodikta.com – Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyindir Gubernur Anies Baswedan soal penggunaan bambu sebagai lapisan sirkuit Formula E di Ancol. Gilbert menyinggung konsep green racing yang disebut-sebut sebagai keunggulan Formula E.
“Setelah membabat Monas, sekarang menggunakan kayu dan bambu untuk Formula E yang mengatakan green racing. Sebuah pembohongan publik yang harus jadi catatan serius untuk ambisi politik Anies,” kata Gilbert kepada wartawan, Kamis (24/2/2022).

Gilbert menilai pengerjaan proyek sirkuit Formula E dilakukan tergesa-gesa. Dia meyakini pekerjaan yang dilakukan terburu-buru hasilnya tidak akan bagus.

“Bambu itu digunakan di atas cerucuk sebagai penahan tanah di atasnya, cerucuknya untuk memadatkan. Tetapi saya lihat kualitas jalan ini dipaksakan, karena pekerjaan ini sangat tergesa-gesa,” ujar anggota DPRD DKI Fraksi PDIP itu.

“Tidak ada kualitas yang baik kalau dikerjakan tergesa-gesa dan biaya juga bengkak,” imbuhnya.

Gilbert pun akan tetap menyayangkan jika proyek sirkuit selesai dikerjakan. Sebab, menurutnya, Pemprov DKI masih punya peluang untuk menunda perhelatan Formula E.

“Kalau pun itu jadi, maka saya menyesalkan kenapa musti dipaksakan. Bisa ditunda agar lebih berkualitas,” tutur pria kelahiran Tarutung, Sumatera Utara, itu.

Diketahui sebelumnya, pembangunan sirkuit Formula E di Ancol, turut menggunakan bambu. Bambu tersebut dijadikan salah satu lapisan pada sirkuit.

Penanggung jawab Proyek Sirkuit Formula E dari PT Jaya Konstruksi, Ari Wibowo, mengatakan penggunaan bambu sudah diperhitungkan.

“Bambu ini untuk semacam rakitnya,” kata Ari di lokasi pembangunan sirkuit Formula E, Rabu (23/2/2022).

Penggunaan bambu sebagai bagian material pembuat lintasan balapan sempat dipertanyakan wartawan. Ari pun menjelaskan alasan penggunaan bambu untuk bagian lapisan bawah tanah sirkuit Formula E.

“Jadi ini ada hitungannya, kalau dari sisi engineering ada hitungannya dia akan turun berapa lama, semua ada itunganya dan kita hitung,” katanya.

“Tadi, bambu itu (dipilih karena) tahan terhadap air dan dia bisa dipecah, bisa jadi rata, bisa diratakan,” ucapnya.

Sumber: Detik.com

 

 

About admin

Check Also

Muhaimin Iskandar Usul Pemilu 2024 Ditunda, Pengamat: Mungkin Sedang Memantik Polemik…

Dapodikta.com – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menduga ada maksud lain …

Leave a Reply

Your email address will not be published.